Jumat, 04 Agustus 2017

My fanfiction..
Naruhina fanfiction
~"Ketidaksengajaan"~

Konnichiwa minna...
Perkenalkan saya natsume-chan. Author newbie gtuh... Karena masih newbie,tolong review fanfiction yg saya buat ya. Review dari kalian para reader itu semangat dan motivasi tersendiri buat saya. Untuk awal ini,saya nulisnya Naruhina dulu.. Nanti klo banyak yg review,mungkin bakal buat yg lain juga. Kalian juga bisa request. Klo ada kesempatan saya jawab.


Naruhina Fanfiction : "Ketidaksengajaan"

.
.
.
Author :   Natsume-chan
Genre. :   romance,little bit humor,friendship
Pair.    :    Naruhina,and other
Rate.   :    T (T+ untuk aman)


Desclaimer : All character of Naruto © Masashi Kishimoto
Warning.     : banyak kesalahan apapun itu bentuknya !!



             ~••••~••••~••••~•••~
.
.
.
.
 Happy reading minna-san

.
.
.
.
    ~Ketidaksengajaan~
                 By
       Natsume-chan



Author POV~
     Semua peristiwa pasti ada penyebabnya. Adakah yg tidak ada penyebabnya? Tidak. Peristiwa ketidaksengajaan juga ada penyebabnya. Penyebab yg membuat peristiwa itu terjadi. Ketidaksengajaan adalah hal unik. Hal unik karena ada beberapa ketidaksengajaan yg menimbulkan dampak yg baik. Sebuah hubungan juga bisa terbentuk dari sebuah ketidaksengajaan.

Naruto Uzumaki. Siswa SMA kelas XII di KONOHA HIGH SCHOOL (KHS). Sekarang sedang turun dari bus kota yg ia tumpangi untuk sampai ke sekolah. Ia turun dgn langkah hati2. Tapi setelah kakinyayg bersepatu menginjak trotoar,ia langsung ambil langkah seribu.
"aah..gawat!! Aku telat... Gawat!! Iruka-sensei pasti marah..aduuh" rutuknya. Ia berlari dengan tas di tangan yg hampir terbang. Beda dengan jas almamater yg tidak sempat dikancing yg tertiup angin. Memperlihatkan kemeja putih dan dasi yg hampir rapi.
Saat sampai di depan gerbang,ia bersyukur karena gerbang itu belum ditutup rapat,dikunci atau dirantai plus digembok. Masih terbuka 40%. Bergegaslah Naruto melewati gerbang. Koridor sekolah yg dilewati beberapa murid dilalui Naruto dengan cepat. Saking cepatnya,Ia tak memperhatikan siapa yg lewat di koridor. Seorang siswi sedang berjalan di koridor dengan satu tumpuk buku di kedua tangannya. Memang agak berat. Tapu ternyata tenaga siswi itu masih bisa mengangkat setumpuk buku tebal2 itu. Naruto benar benar tak memperhatikan siswi itu. Ia berusaha menghentikan langkahnya saat menyadari keberadaan siswi itu. Tapi terlambat.
"wow awaasss..." teriak Naruto. GUBRAKK. GEDEBUK.. Suara buku dan orang yg jatuh yg penyebabnya adalah Naruto yg menabrak siswi itu dari belakang. Lutut siswi itu membentur lantai. Nyeri rasanya sampai siswi itu meringis. Siswi itu berusaha bangkit dan membereskan buku2 yg berserakan. Naruto juga tinggal diam. Ya..kali dia yg nabrak mau diam aja tanpa tanggung jawab.
"aduuh..gomen..warui warui" Naruto ikut membereskan buku2 itu. Lalu,membawanya dengan kedua tangannya.
"sudah..tak apa2 senpai. Bi-biar aku saja" siswi itu gugup.
"eh..tidak apa2 anggap saja aku bertanggung jawab. Emm kau mau kemana membawa buku2 ini?"
"ah..ak-aku akan ke kelas. Buku2 ini akan dibagikan ke semua murid di kelas." jawab siswi tersebut.
"oh.. Tapi..kenapa tidak ada yg membantumu hah?" naruto heran.
"sebenarnya tadi ada satu temanku yg juga membawa buku2 ini dari perpustakaan. Tapi,ia sudah duluan ke kelas." jelas siswi itu.
"oh.. Ngomong2 kelasmu dimana?"
"di lantai 2 kelas pertama dari tangga. Kelas XI C senpai" jawab siswi tersebut yg namanya belum diketahui Naruto. Begitu saja siswi tersebut yg tak tahu nama Naruto.
"berarti kau adik kelasku dong..hehe" duga Naruto dengan cengiran lebar yg menunjukkan gigi putih rapi nya itu.
"ah iya.."
Saat sedang menaiki tangga. Tiba2 ada seorang siswi memanggil siswi itu. Siswi yg rambut berwarna coklat gelapnya dikonde dua. Dia adalah tenten,teman sekelas Siswi itu.
"hey Hinata! Aduh maaf ya,tadi aku jalan duluan meninggalkan kamu." tenten menghampiri teman sekelasnya yg bernama Hinata itu.
"tidak apa2 tenten-chan." ujar Hinata. Ia tersenyum pada tenten untuk membuatnya tidak khawatir. Tenten mengambil buku2 yg ada di tangan Hinata berniat untuk membantunya. Lalu Naruto memberikan setengah buku yg ia bawa kepada Hinata.
"arigatou senpai" ujar Hinata pd Naruto.
"ah iya..arigatou senpai karena sudah membantu Hinata." Tenten juga ikut berterima kasih dengan membungkukkan badan sedikit.
"santai saja. Lagipula aku hanya bertanggung jawab karena tak sengaja menabrakmu Hinata." ujar Naruto dengan senyum.
"baiklah,kami ke kelas dulu senpai." Tenten pamit.
"oke" tanggap Naruto pendek.
Dua orang siswi itu melanjutkan langkahnya menaiki tangga menuju kelas mereka. Naruto memperhatikan punggung Hinata yg tertutup rambut panjang indigo menutupi setengah punggungnya.
'Hinata...dia..manis juga' gumam naruto dalam hati. Lalu ia merasa ada yg aneh. Seperti ada sesuatu yg ia lupakan. Tapi ia belum berhasil mengingatnya.
"Lho!sepertinya ada sesuatu yg kulewatkan. Tapi apa ya?? Hmm" Naruto terus mengingat.
1 dtk

3 dtk

5 dtk

30 dtk

"Oh iya! nomor ponsel Hinata!" Eh salah...
"Oh iya! Iruka-sensei! Aduuh aku telat!" Naruto mulai berlari lagi ke ruang kelasnya yg ternyata bersebrangan dengan kelas Hinata. Yg dihubungkan dengan satu koridor. Saat dikelas,teman-teman sekelasnya sedang menulis apa yg ada dipapan tulis,Iruka-sensei sedang membaca buku materi dgn posisi berdiri membelakangi pintu kelas dan si Naruto baka itu *digeplak naruto*melangkah masuk berujinjit hati2 jantung2 tanpa suara.berjalan terus ke mejanya yg ada disamping meja Sasuke. Menaruh tas dengan pelan,menempelkan bokongnya di kursi dan..
"Kau telat dobe" ujar Sasuke pelan dan datar.
"Iya. Aku tahu teme" Naruto berbisik. Saat akan membuka tas dan mengambil buku,Naruto keburu kepergok.
"NARUTO!!" teriak Iruka-sensei. Aduhh gawat. Inner Naruto menjerit bahkan hampir menangis. Tubuhnya diguyur keringat dingin saat mendengar langkah kaki Iruka-sensei mendekat.
"Tatap aku saat aku berbicara!" Iruka-sensei tidak berteriak. Tapi suaranya datar dingin menusuk. Naruto memutar tubuhnya takut2.
"Kau terlambat." Ujar Iruka-sensei.
"Iya sensei" ujar Naruto lirih.
"Ini sudah yg ketiga kalinya. kau tahu kan konsekuensi nya?" Tanya Iruka-sensei.
"Iya sensei" jawab Naruto.
"Yasudah silahkan.. bawa tasmu dan.. KELUAR!!" di akhir kalimatnya Iruka-sensei berteriak yg membuat Naruto ngibrit.

To be continued